Analisis Reza Indragiri soal Debat Capres; Ewuh-pakewuh Menipis, Frontal

Analisis Reza Indragiri soal Debat Capres; Ewuh-pakewuh Menipis, Frontal
Capres RI Anies Baswedan bersama Capres 02 Prabowo Subianto dan Capres 03 Ganjar Pranowo dalam debat kandidat di Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024). Foto: Ricardo/JPNN.com

Terlepas dari itu, kata Reza, seandainya terjadi pergeseran elektoral, dia menilai Ganjar akan memperoleh peralihan suara dari capres lain.

"Namun, sebagaimana hasil studi tadi, jumlah peningkatan suara yang GP dapatkan tidak signifikan. Dan suara yang beralih ke GP datang dari mereka yang sebelumnya mendukung PS," lanjutnya.

Tolok ukur ketiga, Reza menganalisis pada sisi siapa yang mampu memantik situasi teatrikal di panggung debat.

Reza menyebut debat presidensial bukan UMPTN atau Sipenmaru. Debat capres mengandung drama. Kontroversi, emosi, uji nyali, semua harus diaktivasi.

"Debat semalam sudah semakin mengarah ke situ. Ewuh-pakewuh menipis, komunikasi langsung dan terbuka (frontal!) sudah lebih kasat mata. Yang lazim disebut sebagai "adat ketimuran" tak lagi terkecap," ujar Reza.

Pada tolok ukur satu ini, Reza menilai penampilan busana Ganjar memang paling atraktif. Jaket pesawat tempur benar-benar mewakili eks gubernur Jateng itu dari sisi gestur dan tutur.

Akan tetapi, Reza memandang teater yang sesungguhnya tercipta berkat Anies Baswedan.

"Kombinasi antara intelektualitas dan brutalitas memperlihatkan sisi lain ABW, yakni betapa lihai dan kejamnya dia memeragakan negative campaign terhadap PS selaku Menhan," tuturnya.

Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis politiknya tentang debat capres antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ada kata frontal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News