Analisis Reza soal Ayah Diduga Membunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Lalu Coba Bunuh Diri

Analisis Reza soal Ayah Diduga Membunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Lalu Coba Bunuh Diri
Reza Indragiri Amriel soal pembunuhan di Jagakarsa. Foto/Arsip: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus ayah diduga membunuh 4 anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, lalu pelaku mencoba bunuh diri, Rabu (6/12).

Menurut Reza, karena kejadian itu begitu ekstrem, maka relevan untuk dicari tahu kondisi bahkan masalah mental yang mungkin dialami pelaku. Misal, Depresi, adiksi obat-obatan, dll.

Dia lantas menyinggung respons polisi yang mengaku menerima laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh pelaku yang berinisial P terhadap istrinya D, sebelum empat anak mereka ditemukan tewas dan sang ayah mencoba bunuh diri.

Adapun laporan KDRT sebelum terjadu dugaan pembunuhan itu sebelumnya dilaporkan oleh kerabat D ke Polsek Jagakarsa.

"Polisi harus merespons secepat mungkin laporan atau begitu menerima kabar tentang KDRT. Namun, memang tidak mudah dalam praktiknya," ujar Reza.

Pria yang pernah mengajar di PTIK/STIK itu mencontohkan, di Amerika Serikat, laporan tentang KDRT masuk tiap 3 menit. Di Australia, setiap 2 menit. Namun, di Indonesia, Reza tidak punya datanya.

"Perkiraan saya, rendah, karena masyarakat menganggap KDRT sebagai masalah domestik yang tabu untuk diikutcampuri. Belum lagi jika khalayak luas mengalami krisis kepercayaan terhadap polisi," tuturnya.

Selain itu, jumlah polisi juga acap kali masih disebut-sebut sebagai kendala bagi kecepatan kerja anggota Polri.

Reza Indragiri sampaikan analisis soal kasus ayah membunuh 4 anak di Jagakarsa, lalu pelaku mencoba bunuh diri. P juga diduga melakukan KDRT terhadap istri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News