Analisis Reza soal Ayah Diduga Membunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Lalu Coba Bunuh Diri
Belum lagi petugas Bhabinkamtibmas yang berdasarkan pengamatannya di lingkungan Bogor Barat, kurang gesit dan rendah responsivitasnya.
Reza menyebut situasi KDRT yang berat juga bisa membahayakan jiwa petugas polisi. Padahal, dia bertanya-tanya, seberapa jauh polisi kita sudah terlatih agar bisa menangani insiden KDRT secara aman.
Terkait kasus di Jagakarsa tersebut, Reza menilai sebutan KDRT sepertinya tidak lagi memadai.
"Ini tepat disebut pula sebagai kasus pembunuhan berencana terhadap anak. Kalau pelakunya waras, hukum mati," ucapnya.
Reza mengaku tidak bermaksud mendramatisasi. Namun, sebagaimana yang dia sering kemukakan belakangan ini, dirinya waswas masyarakat sedang berhadapan dengan tanda-tanda suicide epidemic.
"Dalam kasus ini, pelaku sepertinya juga mencoba bunuh diri, tetapi gagal. Apa pun itu, bunuh diri sudah menjadi aksi," kata penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.
Dengan asumsi ini merupakan satu kasus yang menandai suicide epidemic, dan bertalian dengan KDRT, kata Reza, maka tidak cukup lagi penyikapan kasus per kasus.
"Butuh program berskala luas untuk mengatasi KDRT dan bunuh diri," ujar Reza.
Reza Indragiri sampaikan analisis soal kasus ayah membunuh 4 anak di Jagakarsa, lalu pelaku mencoba bunuh diri. P juga diduga melakukan KDRT terhadap istri.
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Camat Jagakarsa Beri Peringatan untuk Gerai Miras di Kartika One, Begini Kalimatnya
- Paula Verhoeven Bongkar soal Dugaan KDRT Fisik dan Psikis oleh Baim Wong
- Mau Kabur ke Luar Kota, Pelaku Pembunuhan Wanita di Bekasi Ditangkap
- Camat Jagakarsa Buka Suara soal Penolakan Gerai Miras di Kartika One
- Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Sampaikan Pernyataan Mengejutkan