Analisis Reza soal Putri Candrawathi Memanggil Brigadir J, 15 Menit di Kamar

Analisis Reza soal Putri Candrawathi Memanggil Brigadir J, 15 Menit di Kamar
Reza Indragiri. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengutarakan analisisnya terkait dua kejanggalan soal dugaan kekerasan seksual yang konon dialami Putri Candrawathi (PC), terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Analisis tersebut disampaikan Reza setelah persidangan dengan agenda pemeriksaan Putri digelar tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12) kemarin.

Analisis Reza soal Putri Candrawathi Memanggil Brigadir J, 15 Menit di KamarIstri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang menjadi terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

"Apa boleh buat, persidangan dengan agenda pemeriksaan dugaan kekerasan seksual memang harus tertutup," kata Reza dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin.

Namun, dia mengajak publik mengingat-ingat kembali beberapa poin seputar dugaan kekerasan seksual itu, seperti yang terekspos pada sidang-sidang sebelumnya.

Salah satu poin yang dinilai janggal adalah  terdakwa Ferdy Sambo menyebut istrinya, Putri Candrawathi diperkosa. Konon, tindakan asusila itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

Reza menjelaskan bahwa perkosaan dipahami publik sebagai kejahatan yang berdampak sangat serius. Saking seriusnya, sebagian ilmuwan menggunakan istilah 'rape trauma syndrome' untuk membedakannya dengan post trauma stress disorder.

"Sebutan sespesifik itu dipakai sebagai penegasan bahwa trauma akibat perkosaan memang berbeda dan lebih parah ketimbang trauma akibat kejadian-kejadian lainnya," tutur Reza.

Begini analisis Reza Indragiri Amriel soal kejanggalan pada momen Putri Candrawathi memanggil Brigadir J, konon mereka berduaan 15 menit di kamar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News