Analisis Roy Suryo Terkait 2 Hacker Indonesia Pembobol Dana Bansos Covid-19 AS

jpnn.com, JAKARTA - Dua hacker Indonesia membobol dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 Amerika Serikat bernilai 60 Juta USD. Keduanya diduga menjadi otak di balik kejahatan tersebut.
Merespons hal tersebut, pakar telematika Roy Suryo mengomentari aksi kejahatan siber yang dilakukan warga Indonesia itu.
Roy menyebut salah satu pelaku hanya lulusan SMK.
“Mengapa si SFR (lulusan SMK) dan MZMSBP bisa membobol dana Pandemic Unemployment Assistance (PUA) AS hingga 875 M lebih?,” tulis Roy dalam akun pribadinya di Twitternya, @KRMTRoySuryo2, Jumat (16/4).
Eks politikus Demokrat itu membeberkan analisanya. Menurut Roy, mustahil kedua pelaku beroperasi sendiri.
Pasalnya, lanjut eks Menpora itu, aksi kejahatan tersebut termasuk sindikat besar.
“Analisis saya, kuncinya tidak hanya berdua, tetapi pada si S (WN India) yang kini masih buron. Sebab ini sindikat besar dan tidak mungkin dana ditransfer langsung ke RI,” ujar Roy.
Polda Jawa Timur menangkap dua pelaku scampage atau pembuat website palsu untuk mencuri data dan uang pencairan dana Pandemic Unemploymet Assistance (PUA) dari pemerintah AS.
Dua hacker Indonesia membobol dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 Amerika Serikat bernilai 60 Juta USD. Keduanya diduga menjadi otak di balik kejahatan tersebut
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Harusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia