Analisis Sidik Jari, Cara Lain Mengetahui Kecerdasan dan Kepribadian

Bukan Ramalan, Terkait dengan Struktur Otak Klien

Analisis Sidik Jari, Cara Lain Mengetahui Kecerdasan dan Kepribadian
Andrian Benny Hidayat dan Ifa H Misbach tengah menunjukkan hasil analisa sidik jari FOTO: SOFYAN HENDRA/JAWA POS
   

Ifa tidak meramal. Dosen psikologi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung, itu mendemonstrasikan analisis sidik jari (fingerprint analysis) kepada Jawa Pos. Sebelumnya, sepuluh sidik jari klien diambil dengan sebuah alat khusus. Alat tersebut disambungkan ke komputer yang telah ditanami peranti lunak karya tim Psikobiometric Research Bandung, lembaga tempat Ifa bernaung.

   

Hanya dibutuhkan beberapa menit untuk mengetahui data singkat tentang gaya belajar, multiple intelligence, hingga profil kepribadian. Dalam analisis normal, setidaknya ada 35 jenis informasi yang bisa didapat dari analisis sidik jari.

   

Ifa menjelaskan, analisis sidik jari memang cocok untuk anak-anak yang belum begitu terpengaruh oleh lingkungan. Dengan mengetahui potensi kecerdasan dan bakat itu, orang tua atau guru secara mudah mengarahkan anak dalam proses belajar.

   

Ifa mencontohkan, tak semua anak bisa menangkap pelajaran dengan mendengarkan penjelasan guru. Ada anak yang hanya bisa menangkap materi lewat penjelasan dengan tulisan. Ada pula anak yang harus mendapatkan contoh praktik dulu, kemudian baru bisa memahami pelajaran. "Nah, itu semua bisa terlihat dari analisis sidik jari tersebut," kata kepala Biro Psikologi Melinda Hospital, Bandung, tersebut.

Analisis sidik jari kini tak hanya digunakan untuk kepentingan presensi, penanda identitas, atau identifikasi pelaku kriminal. Gambar sidik jari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News