Analisis Skandal Cinta Terlarang Berawal dari Ucapan Putri Candrawathi, Begini

Analisis Skandal Cinta Terlarang Berawal dari Ucapan Putri Candrawathi, Begini
Ilustrasi Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis tentang dugaan cinta terlarang di balik kasus pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Analisis Reza itu mengacu istilah konten dewasa yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD ketika ditanya wartawan tentang motif pembunuhan Brigadir J.

Terbaru, Putri Candrawathi menangis dan Irjen Ferdy Sambo (FS) dalam kondisi marah saat merencanakan penembakan Brigadir J di rumah Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

"Konten dewasa seperti perkataan Menko Polhukam (Mahfud MD), sepertinya mulai terkuak kebenarannya," ujar Reza menyampaikan analisisnya kepada JPNN.com, Sabtu (20/8) malam.

Dalam analisisnya, Reza menarik benang merah soal dugaan skandal di balik pembunuhan itu.

"Benang merahnya, sepertinya adalah sesuatu yang berkaitan dengan skandal cinta terlarang," ucap Reza Indragiri.

Penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu menganalisisnya dari ucapan Putri saat diperiksa LPSK. 

Sebelumnya, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyebut Putri Candrawathi saat itu hanya mengucapkan kata-kata singkat saat asesmen, yakni "'Malu, Mbak. Malu".

Anslisis Reza Indragiri tentang skandal cinta terlarang di kasus pembunuhan Brigadir J berawal dari ucapan Putri Candrawathi, Irjen Ferdy Sambo, Mahfud MD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News