Analisis Tajam Bang Reza soal 6 Laskar FPI Tewas Tertembak

Analisis Tajam Bang Reza soal 6 Laskar FPI Tewas Tertembak
Reza Indragiri Amriel. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti tewasnya 6 orang anggota Laskar FPI (Front Pembela Islam) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, anggota Polri yang terancam keselamatan jiwanya akibat diserang, melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga enam orang tersebut meninggal dunia.

Bang Reza pun menyoroti kalimat tegas dan terukur yang telah dilakukan polisi sehingga menewaskan keenam simpatisan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tersebut.

Pakar yang menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi UGM ini mengatakan, dalam psikologi forensik ada istilah penembakan yang menular (contagious shooting).

Ketika satu personel menembak, hampir selalu bisa dipastikan dalam tempo cepat personel-personel lain juga akan melakukan penembakan.

"Seperti aba-aba; anggota pasukan tidak melakukan kalkulasi, tetapi tinggal mengikuti saja," ucap Reza dalam anaisisnya yang diterima jpnn.com, Senin (7/12).

Peraih gelar MCrim (Forpsych, master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne ini menyebutkan, kemungkinan menembak menjadi perilaku spontan (bukan aktivitas terukur) semakin besar ketika personel sudah mempersepsikan target sebagai pihak yang berbahaya.

"Jadi, dengan kata lain, dalam situasi semacam itu, personel bertindak dengan didorong oleh rasa takut. Terlebih lagi bila peristiwa yang dipersepsikan kritis berlangsung pada malam hari," imbuh pria asal Rengat, Indragiri Hulu, Riau.

Reza Indragiri Amriel mengatakan dalam psikologi forensik ada istilah penembakan yang menular (contagious shooting).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News