Anas: Pemeriksaan KPK Ibarat Konro Dan Sambal Pecel
Senin, 06 Mei 2013 – 18:19 WIB

Anas: Pemeriksaan KPK Ibarat Konro Dan Sambal Pecel
JAKARTA -- Bekas Ketua Umum Partai Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku tak tahu apakah keterangan yang disampaikannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional, Jawa Barat bermanfaat atau tidak. Yang jelas, Anas mengaku sudah memberikan keterangan yang dibutuhkan Penyidik KPK dalam kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp 2,5 triliun itu.
"Apakah ada manfaatnya, untuk memerjelas atau tidak, saya tidak tahu. Saya sudah kasih keterangan sebaik-baiknya, selengkap-lengkapnya, sebenar-benarnya. Mudah-mudahan dari sisi saya ada manfaatnya," ungkap Anas, usai merampungkan pemeriksaannya di KPK, Senin (6/5).
Ia pun mengibaratkan pemeriksaan dirinya sebagai saksi ini dengan juru masak yang mau memasak Konro, tapi yang dipunyai sambal pecel. "Nah kira-kira begini, juru masaknya mau masak konro, tapi yang saya punya sambel pecel, saya tidak tahu ini apakah cocok atau tidak. Yang paling penting saya sudah memenuhi tugas saya sebagai warga negara," ungkapnya.
Anas menjelaskan panjang lebar seputar pemeriksaan yang dijalaninya di lembaga pemberangus korupsi itu. Termasuk soal tiga tersangka, bekas Menteri Pemuda Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, bekas pejabat Kementerian Pemuda Olahraga, Deddy Kusdinar serta bekas pejabat PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mochamad Noor.
JAKARTA -- Bekas Ketua Umum Partai Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku tak tahu apakah keterangan yang disampaikannya ke Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- 3 Kategori Honorer Tertutup Peluang jadi PPPK Paruh Waktu, Kena PHK
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif