Ancaman Gocapan

Oleh: Dahlan Iskan

Ancaman Gocapan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua pemain pasti sudah hitung: bakal ada pelepasan saham besar-besaran setelah tanggal 30 November. Dalam jumlah ratusan miliar saham.

Baca Juga:

Sebelum jatuh benaran ada yang sudah mulai turun tangga. Harga pun jatuh benaran. Sampai 11 hari berturut-turut. Berhenti sebentar turun lagi. Sampai Jumat lalu.

Begitu dalamnya jurang itu sampai BEI (Bursa Efek Indonesia) memasukkan GoTo dalam UMA: unusual market activity.

Maka berakhirlah hiruk-pikuk GoTo. Gegap gempita pun padam. Sejarah tinggal sejarah: inilah IPO terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia. Sampai 2 persen dari GDP Indonesia.

Gemparnya mirip ledakan gunung Tambora. IPO-nya di pasar modal Jakarta, gempanya sampai di New York.

Hari itu, kata 11 April 2022, GoTo dapat uang baru sekitar Rp 160 triliun. Dalam sehari. Silau saya seperti mata menatap matahari pada jam 12.00 siang.

Ketika belakangan harga saham GoTo nyungsep, medsos penuh dengan gosip GoTo. Dari siapa pemilik saham itu, berapa triliun rupiah Telkom rugi, berapa besar gaji manajemennya sampai mengapa OJK belum turun tangan.

Telkom selalu bilang belum bisa dibilang rugi. Investasi Telkom di GoTo memang besar. Sekitar Rp 6,4 triliun. Yakni untuk membeli saham sebanyak 23,7 miliar lembar.

TAHUN ini tidak happy ending bagi GoTo. Harga sahamnya di pasar modal seperti tahu dipukul palu. Tinggal Rp 97/saham di penutupan Jumat lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News