Ancaman Seorang Istri yang Lagi Kuliah Program Doktoral

Ancaman Seorang Istri yang Lagi Kuliah Program Doktoral
Ancaman Seorang Istri yang Lagi Kuliah Program Doktoral. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Sayangnya, sang suami kuliahnya molor. Bukan hanya molor, tapi molooooooorr banget. Jatah program kuliah doktor yang harusnya selesai tiga tahun dan maksimal lima tahun, harus terluta-lunta hingga sembilan tahun lebih.

“Alasannya banyak. Yang sibuk ngajar. Garap jurnal lah atau apalah,” cerita Karin.

Tentunya Karin tak pernah percaya dengan alasan suaminya. Sebab, dalih mengajar dan mengerjakan jurnal tidak ada buktinya.

“Apanya. Izin cuti kuliahnya lho terus diperpajang. Jurnal yang mana lho, wong izin cuti. Kalau ngerjakan jurnal, ya pastinya dapat insentif. Ini kosong mlompong tidak ada penghasilan,” kata Karin.

Imbasnya, Karinlah yang harus memenuhi kebutuhan rumah tangganya selama empat tahun ini. Karin mengaku sampai dedel duel.

Donlesi sebenarnya tidak sepenuhnya tanpa penghasilan. Donlesi masih sering mendapatkan tambahan uang dari job-job bisnis ataupun insentif dari perguruan tingginya.

Sayangnya, anggaran itu terbilang masih sedikit.

“Buat hidup saja kalau ada tambahan, ya digabung dengan uang punyaku,” tandas Karin.

Sudah tidak selesai, uang habis pula untuk biaya kuliah S3 di Universitas Indonesia (UI). Istri Donlesi, 45, sebut Karin, 43, pun kesal. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News