Politik Dinasti Muncul Sejak Gibran Bertarung di Solo, Tak Ada yang Berani Meladeni Anak Jokowi

Politik Dinasti Muncul Sejak Gibran Bertarung di Solo, Tak Ada yang Berani Meladeni Anak Jokowi
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Gibran Rakabuming seusai penyerahan surat keputusan Rapimnas Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10). Golkar merekomendasikan Gibran jadi bakal calon wapres pendukung Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN

Menurutnya politik dinasti tak bakal terjadi bila ada kontrol yang dilakukan, terutama dari Presiden Jokowi.

Saiful menilai Jokowi seharusnya bisa mencegah munculnya politik dinasti jika peduli terhadap demokrasi.

"Seharusnya, normalnya, kalau dia (Jokowi) fokus dengan demokrasi, 'tunggu papa pensiun jadi presiden, silakan nanti maju'," katanya.

Jika Jokowi mengatakan itu, maka terjadi pendidikan dan budaya politik yang baik untuk demokrasi Indonesia.

"Namun, mungkin itu harapan saya yang terlalu tinggi terhadap seorang Pak Jokowi. Terhadap seorang Gibran, Kaesang, itu harapan terlalu tinggi," ujar Saiful. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Menurut Guru Besar Ilmu Politik di UIN itu, politik dinasti sudah terlihat sejak Gibran running menjadi Wali Kota Surakarta.


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News