Andai Saya Jadi Presiden RI dan Harus Menghadapi Wabah COVID-19

Andai Saya Jadi Presiden RI dan Harus Menghadapi Wabah COVID-19
Presiden Joko Widodo. Foto: arsip JPNN.Com/Ricardo

Ketiga adalah memperkuat dan memprioritaskan layanan kesehatan. Menurut Dono, upaya untuk itu harus melibatkan semua potensi yang ada, termasuk pemda dan swasta.

“Jamin pasokan obat, alat medis, APD (alat pelindung diri, red). Tingkatkan kemampuan deteksi COVID, manajemen data, dan analisis epidemiologi,” sebutnya.

Keempat adalah realokasi anggaran dan semua kemampuan pemerintah. "Fokusnya untuk penanggulangan COVID dan antisipasi dampaknya," sambungnya.

Kelima, komunikasi publik harus dilakukan secara konsisten dan  sederhana. Komunikasi pemerintah di segala tingkatan juga harus satu suara.

“Jika COVID-19 hanya ditangani setengah hati, masalahnya akan membesar dan panjang. Dampaknya tambah besar dan kompleks,” ulasnya.

Dono juga menyoroti data COVID-19 tingkat pusat dan daerah yang seing tak sinkron. Menurutnya, institusi-institusi yang ada justru terkesan takut mengeluarkan data.

“Dugaan saya memang manajemen datanya enggak benar. Ya sama dengan data BPJS Kesehatan,” tuturnya.(ara/jpnn)

Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Derby di Inggris menilai cara Pemerintah Indonesia menangani wabah virus corona (COVID-19) masih amburadul.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News