Andalkan Prinsip Usaha, Ushalli, dan Utang

Andalkan Prinsip Usaha, Ushalli, dan Utang
Andalkan Prinsip Usaha, Ushalli, dan Utang
Dia punya sekitar dua hektare ladang, terbagi di tiga lokasi terpisah. Semuanya ditanami tembakau. Saat ini memang hanya tanaman tembakau di satu lokasi miliknya, seluas sekitar 700 meter persegi, yang rusak. Tentu saja kerugiannya besar. "Besar kerugiannya," kata Baidawi. Ia menjelaskan, dengan areal seluas 700 meter persegi bisa ditanami sebanyak 13.500 tembakau. Jika normal, hasil yang bisa didapat diperkirakan sekitar 1,2 ton. Namun dengan kondisi semacam ini, Baidawi pesimis bisa mendapat keuntungan. Bahkan Baidawi yakin tidak akan ada perubahan pada tembakaunya.

Baidawi mencoba memberi pupuk pada ladang tembakaunya yang rusak karena hujan. Namun, ia melihat tak ada perubahan pada tembakau tersebut. Sebenarnya saat itu Baidawi iseng saja memberi pupuk. "Untung saja tidak sakit atau stres, Mas. Ya sadar diri lah," tuturnya.

Untuk mengatasi rasa pusing akibat gagal panen, Baidawi mengaku punya trik. Setengah bercanda Baidawi mengatakan, dirinya berpegang pada prinsip 3U. Ditanya kepanjangannya, Baidawi malah tertawa. "3U itu Usaha, Ushalli (salat), dan Utang," ujarnya sembari tertawa.

Setelah berbincang, Baidawi mengajak Radar Bromo pergi melihat kondisi sawah tembakaunya. Di situlah Baidawi kemudian menunjukkan tembakaunya yang layu. Bahkan kata Baidawi, tembakaunya tidak bisa lagi berkembang. Padahal di sebelah sawah miliknya, terdapat tembakau yang sedang tumbuh dengan baik. "Itu bersamaan tanamnya. Tapi karena punya tempat pembuangan air yang baik, tumbuhnya bagus. Sementara sawah saya air menggenang," tutur Baidawi.

Hujan turun di tengah kemarau beberapa pekan terakhir dirasa sebagai musim yang buruk bagi sebagian petani tembakau dan petani garam di Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News