Andre Omer Siregar, Interpreter Kepala Negara yang Menjadi Konsul Termuda

Awalnya Jadi Penerjemah Pengganti Presiden Megawati

Andre Omer Siregar, Interpreter Kepala Negara yang Menjadi Konsul Termuda
GAMPANG GAUL: Andre Omer Siregar (kiri) berbincang dengan aktor senior Harrison Ford. Meski masih muda, Andre punya jam terbang yang tinggi sebagai diplomat. Foto: Dokumentasi pribadi Andre Omer Siregar

Tak diperlukan waktu lama bagi cucu Adam Malik itu untuk menunjukkan kemampuan diplomasinya. Saat Kemenlu membutuhkan diplomat untuk dikirim ke Timor Timur (sekarang Timor Leste) ketika terjadi konflik, Andre menjadi salah seorang di antara tiga diplomat muda yang menyanggupi tugas berat tersebut.

Di Timtim itulah tugas Andre sebagai interpreter (penerjemah) mulai dijalani. Kala itu di sana ada sidang mahkamah PBB. Banyak terjadi kesulitan komunikasi. Orang Timtim sering marah-marah dengan bahasa yang tidak dimengerti hakim dari PBB tersebut.

”Saat itulah saya mendapat tugas menjadi interpreter. Setiap hari saya menjadi penerjemah percakapan dua arah dalam sidang mahkamah PBB itu. Berjam-jam lamanya.”     

Tugas tersebut rupanya menentukan arah hidup Andre dalam 15 tahun ke depan. Beberapa kali dia juga menjadi interpreter di seminar internasional mengenai hukum dan HAM. Sampai suatu hari, penerjemah mantan Presiden Megawati sakit. Andre lalu diajukan sebagai penerjemah pengganti saat Megawati bertemu Perdana Menteri John Howard untuk membahas keterlibatan Australia di Iraq.

”Tugas saya itu dinilai baik. Saya langsung dilirik pak Sekjen (Kemenlu), pak Menlu, termasuk Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang saat itu menjadi Menko Polhumkam. Sejak itu saya sering menjadi interpreter dalam beberapa pertemuan bilateral penting. Baik untuk Bu Mega maupun Pak SBY,” terangnya.

Karir Andre makin moncer. Dia lalu ditugaskan di Washington, AS, dan baru kembali ke tanah air pada 2008. Pengalaman di AS itu tentu memberikan jam terbang tinggi bagi tugas diplomasi Andre. Sebab, banyak agenda pemerintah yang mesti dikomunikasikan dengan negara setempat.

Tugas Andre sebagai full time interpreter akhirnya didapat pada 20 Januari 2011. Andre yang kala itu bersiap untuk bertugas ke Jenewa, Swiss, tiba-tiba dipanggil ke Cikeas (kediaman Presiden SBY). ”Dari sana saya akhirnya sepenuhnya menjadi interpreter bapak presiden,” terangnya.

Andre hafal betul soal kebiasaan SBY saat berbicara dengan pemimpin negara lain. Menurut dia, SBY sering lupa jika yang diajak bicara adalah pejabat asing. Saat asyik berbicara, tanpa sadar dia menggunakan bahasa Indonesia dengan cepat. Akibatnya, penerjemah sering keteteran. Kalau sudah begitu, penerjemah jadi sering salah. Buntutnya, dia kena tegur sang presiden.

Indonesia punya konsul termuda yang kini bertugas di Negara Bagian Utara Australia. Dia adalah Andre Omer Siregar. Konsul 40 tahun itu mengawali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News