Andrea Hirata Mulai Merintis Kampung Laskar Pelangi

Dirikan Rumah Baca, Ajak Warga Melek Pengetahuan

Andrea Hirata Mulai Merintis Kampung Laskar Pelangi
Andrea Hirata.
Saat peluncuran rumah baca itu, hampir semua buku masih tersegel plastik layaknya buku baru. Dengan begitu, kondisinya benar-benar masih gres. "Jangan dikira buku-buku itu sudah saya baca dulu baru saya serahkan ke sini. Saya membeli di toko, lalu saya simpan di kardus," kata Andrea yang malam itu menyatu dengan warga.

Rumah Baca Laskar Pelangi dibagi menjadi dua bagian. Ruang utama berisi buku-buku yang tertata rapi di rak-rak yang sudah disiapkan. Sedangkan ruang kecil di sebelahnya dipakai untuk ruang administrasi. Andrea mengaku ingin sekali warga kampung halamannya berwawasan luas. Caranya dengan mau membaca buku-buku yang ada di rumah baca itu. "Nggak apa-apa bukunya hilang. Saya malah senang kalau banyak yang hilang. Berarti buku-buku itu dibaca," katanya dengan nada enteng. "Kan kalau hilang, kita beli beli lagi," imbuhnya lantas tertawa.

Menurut Andrea, buku-buku tersebut dibeli dari uang hasil royalty penjualan novel-novelnya yang selalu meledak. Andrea memperkirakan, pembelian buku-buku itu sudah menghabiskan Rp 20 juta.

Dia berharap Rumah Baca Laskar Pelangi menjadi pusat kegiatan warga. Mulai anak-anak hingga para orang tua. Selain itu, dia ingin keramaian rumah baca berdampak positif bagi para pedagang di pasar rakyat itu. Andrea mengaku senang Rumah Baca Laskar Pelangi mendapat tempat strategis di tengah pasar rakyat. Apalagi, di kanan kirinya banyak warung kopi. "Hampir semua orang Melayu suka ngopi. Makanya, sambil ngopi bisa baca-baca, rasanya nikmat," katanya lalu tersenyum.

 

Setelah lima tahun merintis, penulis novel Laskar Pelangi Andrea Hirata akhirnya bisa mewujudkan mimpinya. Yakni, sebuah rumah baca yang diperuntukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News