Anggap Omongan Burhanuddin Muhtadi tak Ada yang Salah

Anggap Omongan Burhanuddin Muhtadi tak Ada yang Salah
Anggap Omongan Burhanuddin Muhtadi tak Ada yang Salah

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Nico Harjanto mengatakan hasil real count KPU bukan tidak mungkin mengalami penyimpangan atau bias. Pasalnya, real count KPU itu dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat TPS, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional dan melibatkan banyak pihak.

“Sedangkan, quick count itu datanya langsung diambil dari TPS dan tidak melibatkan banyak orang seperti rekap manualnya KPU,” kata Nico di Jakarta, Senin (14/7).

Pernyataan ini disampaikan menyikapi pernyataan Burhanudin Muhtadi yang menyebut jika hasil quick count berbeda dengan hitungan KPU patut diduga ada kejanggalan. Omongan ini pun menuai reaksi. Ada yang menganggapnya sangat berlebihan dan mendukung salah satu capres tertentu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute Public Institute (IPI) yang juga analis politik di Indo Survey and Strategy (ISS), Karyono Wibowo mengatakan jika mengacu pada kaidah ilmiah, hasil quick count bisa menjadi ukuran untuk mengetahui pemenang pemilu.

" Sejak pemilihan langsung yang dimulai dari Pilpres 2004, lalu Pilkada langsung sejak 2005 hingga saat ini, pemenang pemilu sudah diketahui lebih cepat melalui sistem perhitungan cepat (quick count)," kata Karyono, di Jakarta, Senin (15/7).

Data quick count, kata Karyono,  bisa dipercaya sejauh dilakukan dengan metode dan prosedur yang benar, tidak partisan dan memanipulasi data. Masyarakat Indonesia  pun semakin sadar dan percaya dengan hasil quick selama ini, karena faktanya, hasil hitung cepat dengan hasil perhitungan suara oleh KPU nyaris sama.

"Rata-rata hanya selisih kurang dari 1 persen,  maksimal satu persen. Jadi wajar saja, kalau Burhanudin mengatakan, justru janggal kalau hasil perhitungan KPU berbanding terbalik dengan hasil quick count," kata Karyono.

Tetapi masalahnya, kata dia,  ada 4 lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo - Hatta. Di sisi lain ada 8 lembaga survei dimana Jokowi - JK unggul. Inilah yang membuat  rakyat jadi bingung karena adanya hasil quick count yang berbeda. Tapi menurut pengamatannya,  empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta itu patut dipertanyakan kredibilitasnya.

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Nico Harjanto mengatakan hasil real count KPU bukan tidak mungkin mengalami

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News