Anggaran Dipangkas Kementan Konsisten Jaga Ketahanan Pangan

Anggaran Dipangkas Kementan Konsisten Jaga Ketahanan Pangan
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (22/6). Foto: Humas Kementan

Capaian tersebut, memperlihatkan bahwa kinerja pengembangan komoditas pangan khusus padi cukup bagus.

Sesuai angka BPS, produksi padi hingga akhir Desember tahun 2019 sebesar 54,6 juta ton GKG, atau setara 31,31 juta ton beras dan ada surplus sebesar 1,53 juta ton, serta stock beras akhir tahun 2019 sebesar 5,90 juta ton.

"Dari data BPS diperkirakan, produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton. Sehingga diprediksi stock beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada tahun 2020 juga bagus, yaitu sebesar 22,58 juta ton," katanya.

Selain itu, Mentan Syahrul juga menyampaikan capaian pada subsektor lainnya juga mengembirakan, seperti pada komoditas perkebunan hampir semuanya sesuai target.

Seperti pengembangan komoditas tebu mencapai 15,10 ribu ha (99,04 persen dari target), kelapa 14,13 ribu ha (100 persen dari target) dan pala 27,64 ribu ha (100 persen dari target).

"Demikian pula, terhadap pengembangan hortikultura diantaranya komoditas cabai mencapai 10,05 ribu ha (99,50 persen dari target) dan bawang merah mencapai 5,14 ribu ha (98,87 persen dari target)," terangnya.

Kemudian ditengah Pandemi Korona, ekspor pertanian terus tumbuh pada April 2020, ekspor pertanian tumbuh sebesar 12,66 persen, sementara sektor lainnya turun dan bahkan secara total ekspor Indonesia turun sebesar 7,02 persen dibanding periode yang sama (tahun 2019).

Selanjutnya capaian lainnya adalah kinerja produksi beras selama MT I tahun 2020, yang mencapai 16,65 juta ton dan sampai akhir Juni 2020 diperkirakan ada stok 7,49 juta ton.

Sejumlah anggota DPR mengapresiasi kinerja Kementan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News