Anggaran Kemenhan Naik Mendadak Jelang Pemilu, Koalisi Masyarakat Sipil: Tidak Wajar

Anggaran Kemenhan Naik Mendadak Jelang Pemilu, Koalisi Masyarakat Sipil: Tidak Wajar
Direktur Imparsial Gufron Mabruri soroti proyek sumur bor Kemenhan yang diresmikan Menhan Prabowo Subianto. Foto: source for JPNN

“Apalagi saat ini Menteri Pertahanan maju sebagai kandidat presiden sehingga tentunya akan sibuk mengurus urusan politik ketimbang urusan di Kementerian Pertahanan,” kata dia.

Untuk itu, publik patut mempertanyakan apakah kenaikan yang mendadak ini betul-betul untuk kepentingan membangun pertahanan atau justru ada udang di balik batu, di mana atas nama pertahanan anggarannya berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan politik elektoral 2024.

Belum lagi, kata Gufron, di Kementerian Pertahanan sendiri terdapat sejumlah persoalan terkait pengelolaan anggaran negara, seperti program Food Estate yang gagal tetapi telah merusak hutan.

“Belum lagi, terdapat dugaan korupsi besar di Kemenhan pada proyek komponen cadangan dan alutsista,” kata dia.

Selama ini, kata Gufron, sektor pertahanan merupakan sektor yang tertutup, jauh dari transparansi dan akuntabilitas khususnya terkait dengan penggunaan anggaran.

Sehingga, seringkali dugaan penyimpangan anggaran khususnya terkait belanja alutsista sering terjadi tapi sulit dibongkar karena alasan dan dalih "rahasia negara".

Apalagi aparat penegak hukum lain, seperti KPK, tidak bisa masuk untuk mengusut dugaan penyimpangan atau korupsi di dalam sektor ini.

“Hal inilah yang membuat sektor pertahanan menjadi sektor dengan dugaan penyimpangan anggaran yang tinggi karena tidak ada lembaga penegak hukum independen yang bisa masuk untuk menginvestigasi,” kata dia.

Koalisi Masyarakat untuk Reformasi Sektor Keamanan menilai kenaikan anggaran Kemenhan jelang Pemilu 2024 sangat tidak wajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News