Anggaran PEN Terserap dengan Baik, Ini Dampaknya terhadap Ekonomi

Anggaran PEN Terserap dengan Baik, Ini Dampaknya terhadap Ekonomi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Rizki Sandi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mengembalikan ekonomi Indonesia ke jalur positif pada kuartal I 2021 dengan pertumbuhan di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen. Hal ini sejalan dengan berbagai indikator yang menunjukkan perbaikan.

Realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai berkontribusi besar memperbaiki pertumbuhan ekonomi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang digelar secara virtual di Jakarta, Jumat (23/4).

Dalam tiga bulan pertama di tahun 2021,neraca perdagangan telah membaik yang diikuti oleh kinerja ekspor dan impor yang juga mengalami peningkatkan.

Menurut Menko Airlangga, program vaksinasi dan kebijakan PPKM mikro telah meningkatkan Indeks Keyakinan Konsumen ke level 93,40 persen di bulan Maret 2021.

“Penjualan kendaraan bermotor mengalami perkembangan yang signifikan dengan adanya diskon PPnBM. Penjualan mobil tumbuh 28,2% year on year (yoy). Indeks keyakinan konsumen dan penjualan kendaraan bermotor pada Maret lalu juga mengalami peningkatan," ujarnya.

Menko Airlangga juga menyebutkan, hingga 16 April 2021, realisasi anggaran program PEN mencapai Rp 134,07 triliun atau 19,2% dari pagu anggaran PEN 2021 sebesar Rp 699,43 triliun.

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan, pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 masih bergantung pada penanganan kesehatan sebagai kunci utamanya. Terlebih, angka kasus Covid-19 masih cukup tinggi saat ini diikuti dengan kebijakan penerapan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai berkontribusi besar memperbaiki pertumbuhan ekonomi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News