Anggota Dewan Perokok Berat, Dukung Rp 50 Ribu per Bungkus

''Kalau harga mahal, perusahaan tidak mau membeli tembakau kami. Ujung-ujungnya, kami petani yang dirugikan,'' kata petani asal Rensing, Lombok Timur ini.
Petani lainnya Bukri meminta kebijakan ini tidak serta merta diterapkan. Pemerintah diminta untuk mencari solusi pengganti tembakau yang mempunyai daya jual tinggi dan menguntungkan petani. ''Jangan hanya pemerintah mau untung, tapi petani menjadi buntung,” katanya.
Berbeda dengan petani, anggota DPRD NTB tidak mempersoalkan adanya wacana pemerintah pusat yang akan menaikkan harga rokok. Kebijakan tersebut dinilai positif untuk menyelamatkan nasib generasi bangsa dari bahaya rokok.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTB, HL Jazuli Azhar berpendapat, dirinya termasuk perokok berat. Namun, demi masa depan anak bangsa maka kebijakan menaikkan harga rokok sangat baik. "Saya dukung itu walaupun saya perokok berat, ini kan tujuannya baik," kata Jazuli.
Dijelaskan, sejak lama kontroversi tentang rokok telah terjadi. Rokok terbukti membahayakan nyawa dan setiap tahun banyak orang meninggal dunia karena rokok.
Tidak hanya itu, parahnya lagi anak-anak juga sudah banyak yang mengkonsumsi rokok karena harganya masih bisa terjangkau.
Dengan naiknya harga rokok, maka sangat berpengaruh pada jumlah perokok. Anak-anak juga tidak akan rela membuang-buang uangnya demi rokok.
"Coba lihat masyarakat kita, mereka rela beli rokok daripada uangnya digunakan ke hal-hal yang lebih positif. Saya yakin kalau harga rokok mahal akan banyak yang berhenti merokok dan kesehatannya menjadi terjaga," terang Jazuli.
MATARAM – Petani tembakau di Lombok, NTB, menolak wacana menaikkan harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus. Bila wacana ini diterapkan
- Kakek Andi yang Telantar di Priok Dibantu Polisi Pulang ke Serang Seusai Habis Ongkos
- Polres Meranti Menggagalkan Penyelundupan 1.680 Ekor Burung Kacer dari Malaysia
- Seleksi PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu Digelar 12 Mei, Peserta Harus Menaati Semua Ketentuan
- Perubahan Rute Pawai Persib Juara, Titik Akhir di Gedung Sate
- Manusia Silver Ini Mencuri Kabel Lampu di Flyover SKA, Hasilnya Untuk Beli Narkoba
- Pastikan Situasi Kondusif, Kapolda Sumsel Kunjungi Lapas Muara Beliti