Anggota Dewan Perokok Berat, Dukung Rp 50 Ribu per Bungkus

Anggota Dewan Perokok Berat, Dukung Rp 50 Ribu per Bungkus
Petani tembakau. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Meskipun begitu, ia tidak menampik kebijakan tersebut juga akan banyak mendatangkan masalah baru. Apabila rokok mahal maka permintaan produksi menjadi menurun, artinya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi. 

Hal ini dipastikan berdampak pula tenaga kerja di perusahaan rokok. "Kita akui akan banyak terjadi PHK, tapi kan ini juga demi kesehatan anak bangsa, demi kepentingan yang lebih besar," katanya.

Ia berharap pemerintah pusat memikirkan dampak atas sebuah kebijakan. Jangan sampai hanya mengeluarkan kebijakan tanpa ada solusi yang jelas. Jazuli tidak ingin terjadi lagi seperti nasib ribuan nelayan lobster yang kini menderita.

Di Provinsi NTB sendiri, banyak sekali yang menggantungkan hidupnya pada rokok. Semakin banyak perokok maka harga tembakau akan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila produksi rokok berkurang maka dikhawatirkan petani akan kesulitan menjual tembakaunya

"Untuk petani ada dua kemungkinan, mereka akan senang karena harga tembakau akan tinggi, atau sebaliknya bisa saja petani kita akan kesulitan menjual tembakaunya karena permintaan berkurang," ujarnya.  (cr/wan/zwr/sam/jpnn)

MATARAM –  Petani tembakau di Lombok, NTB, menolak wacana menaikkan harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus. Bila wacana ini diterapkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News