Anggota DPR pun Datang Minta Diterap

Anggota DPR pun Datang Minta Diterap
Andreas Pasolympia. Foto: Jawa Pos

Memang, sekilas tidak ada yang aneh dengan penampilan fisik Andre. Namun, dia pernah terserang toksoplasma sehingga memiliki kelainan saraf pada otaknya. Akibatnya, setiap merasa kelelahan, penglihatannya akan terganggu. Objek benda yang dia lihat akan tampak bengkok-bengkok.

’’Kalau capek banget, tenaga terforsir, objek yang saya lihat jadi bengkok. Semakin capek bisa semakin bengkok objeknya. Sampai, kadang-kadang saya nggak mengenali orang yang lewat, sekalipun itu teman sendiri,’’ paparnya.

Dia mengisahkan, dirinya lahir dalam kondisi prematur. Berat badannya saat lahir hanya 1,4 kilogram. Tidak hanya sangat kecil, Andre juga terserang toksoplasma yang mengakibatkan gangguan saraf di otaknya. Saat itu, dokter mengatakan, kecil kemungkinan Andre bisa bertahan hidup. Apalagi, dua kakak perempuannya mengalami kondisi serupa dan keduanya meninggal.

’’Kasus saya itu sampai dibikin tesis oleh dokter yang merawat saya. Sebab, kasus saya sama dengan kakak-kakak saya,’’ kenangnya.

Untungnya, orang tua Andre tidak menyerah. Sejak kecil, Andre tidak pernah absen dari air susu ibu (ASI). Dengan begitu, daya tahan Andre kecil lebih kuat terhadap penyakit. Dia juga tumbuh normal meski agak lambat.

’’Istilahnya, motorik kasar saya itu lambat. Misalnya, saya lambat berjalan dan lainnya. Orang tua sempat khawatir saya nggak bisa bersekolah di sekolah normal,’’ ujarnya.

Dengan berbagai upaya, Andre akhirnya bisa bersekolah di sekolah umum. Namun, saat masih duduk di SD, dia kerap di-bully teman-temannya. Sebab, dia lemah dalam kegiatan yang melibatkan fisik seperti olahraga. ’’Ya diejek gendut lah, cacat lah. Sampai pernah dilempar topi hingga berdarah,’’ katanya.

Meski begitu, Andre tidak menaruh dendam. Bahkan, sejak kecil dia terdorong untuk menolong dan menyembuhkan orang lain. Dia sempat berpikir untuk menjadi dokter. Tapi, hal itu sulit terwujud karena Andre langsung pingsan bila melihat darah.
Akhirnya, dia memilih mempelajari ilmu pengobatan energi reiki. Saat kelas 5 SD, dia sudah menguasai tingkat master reiki.
Sejak mendalami reiki, Andre mulai tertarik pada bidang hipnosis. Dia banyak membaca buku yang membahas hipnosis dan ilmu pengembangan diri. Dia juga mulai menemukan passion-nya ketika bergabung dalam grup drama sekolah.

Lahir prematur dan pernah terserang toksoplasma, Andreas Pasolympia kini tumbuh menjadi pribadi yang hebat. Pada umur yang masih 21 tahun, dia sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News