Angka Buta Baca Al-Qur'an Masih Tinggi, Kemenag Desak LPQ Tingkatkan Kompetensi

Angka Buta Baca Al-Qur'an Masih Tinggi, Kemenag Desak LPQ Tingkatkan Kompetensi
Seorang bocah membaca Alquran. ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono Abdul Ghofur mendorong Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) untuk memaksimalkan perannya dalam dalam pembelajaran baca Al-Qur'an di masyarakat. Ini karena angka buta baca Al-Qur'an di Indonesia masih tinggi.

Menurut Waryono, untuk bisa berperan optimal, setidaknya ada lima kompetensi yang harus dimiliki LPQ. Pertama, kompetensi manajerial yang bertujuan agar LPQ tertata dengan lebih baik dan memiliki daya saing. Kedua, kompetensi kepribadian untuk membentuk SDM Pendidikan Al-Qur'an yang kompetitif dan menumbuhkan rasa percaya diri.

“Misalnya diberikan diklat, kursus maupun peningkatan kompetensi lainnya,” terang Waryono dalam pernyataannya, Selasa (1/2).

Ketiga, lanjut Waryono, kompetensi kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur dan kemandirian ekonomi dari level bawah serta mendukung Indonesia sebagai kiblat halal dunia tahun 2024. Keempat, kompetensi supervisi. 

“Ini sangat penting untuk menjaga dan mempertahankan kualitas LPQ sehingga memiliki daya tarik dan daya saing di masyarakat,” jelasnya.

Kelima, kompetensi sosial dalam membentuk kemampuan sosial dan terbuka.

Waryono menambahkan, ada tiga amanat Peraturan Menteri Agama No 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru, yang bisa diterapkan pada Pendidikan Al-Qur'an. Ketiga hal tersebut adalah pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

“Jika ketiganya diterapkan di LPQ, maka akan menghasilkan output yang luar biasa,” terangnya. (esy/jpnn)

Angkat buta baca Al-Qur'an di Indonesia masih tinggi, Kemenag mendorong LPQ untuk memaksimalkan perannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News