Angka Drop Out di Kelas 1 - 3 SD Tinggi
Dipicu Trauma Siswa yang Baru Beradaptasi
Selasa, 17 Desember 2013 – 05:29 WIB
Dia berharap para guru lebih mengutamakan pendampingan pembentukan karakter murid yang baru beranjak dari PAUD ke SD. Netty juga meluruskan bahwa Taman Kanak-Kanak (TK) itu merupakan bagian dari PAUD.
Penanaman karakter murid di PAUD umumnya tidak tuntas karena kondisi pendidik yang masih kurang kompetitif. "Banyak yang sebelumnya ibu rumah mendadak menjadi guru PAUD," kata dia seraya menegaskan, standarisasi kompetensi guru PAUD mendesak untuk dikebut pelaksanaannya. (wan)
JAKARTA - Angka putus sekolah (drop out/DO) di jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) masih sangat tinggi. Kemadian DO yang paling tinggi terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif