Angka Imigran Gelap di Bogor Meningkat

Angka Imigran Gelap di Bogor Meningkat
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JPNN.com - Kantor Imigrasi Kelas II Bogor mengungkapkan bahwa dari awal tahun hingga Oktober 2016, sudah ada 1.619 imigran gelap yang ditangkap.

Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yakni mencapai 1.300 imigran gelap.

“Yang kemarin belum masuk hitungan, karena masih dalam proses penanganan. Sekarang mereka masih dikumpulkan di ruang Detensi untuk menunggu penerjemah,” papar Kepala Seksi Informasi Sarana Komunikasi pada Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, Mardiyanto.

Dari total 1.619 imigran gelap yang terungkap, didominasi WN Afganistan yang jumlahnya mencapai 1.295 orang. Terbanyak kedua yaitu imigran gelap asal Irak sebanyak 158 orang dan Pakistan sebanyak 100 orang.

Untuk menekan angka imigran gelap, Imigrasi Bogor telah membentuk tim pengawas orang asing yang beranggotakan badan dan instansi pemerintah terkait. Selain itu, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat di daerah langganan imigran gelap.

“Kerja sama juga dengan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Kalau di Kota Bogor, Kecamatan Bogor Selatan dan Tajur sangat berpotensi dimasuki imigran. Kalau Kabupaten Bogor, ya, kawasan Puncak Cisarua,” ujarnya seperti diberitakan Radar Bogor (Jawa Pos Group) hari ini.

Pengamat Analis Ekonomi dan Politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, berpendapat serbuan TKA Tiongkok adalah realita tak terbantahkan. Menurutnya, permasalahan impor buruh asal Negeri Tirai Bambu itu berakar pada kebijakan Presiden Joko Widodo.

“Pemerintah mulai berlagak pikun, pura-pura amnesia dan buta. Berlagak tidak tahu penyebab mengapa TKA Tiongkok menyerbu masuk ke Indonesia secara legal maupun ilegal,” ujarnya.

JPNN.com - Kantor Imigrasi Kelas II Bogor mengungkapkan bahwa dari awal tahun hingga Oktober 2016, sudah ada 1.619 imigran gelap yang ditangkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News