Angka Kemiskinan Naik tapi Bicara Pemindahan Ibu Kota, Malu Kita!

Angka Kemiskinan Naik tapi Bicara Pemindahan Ibu Kota, Malu Kita!
Kota Palangka Raya. Foto: Jhony/dok.JPNN.com

"Intinya kami akan tetap lalakukan kajian tersebut karena kami tidak sendiri, kami kerjasama dengan kementerian-kementerian lain. Sehingga mungkin bisa dimanfaatkan resources di kementerian lain plus di Bappenas sendiri sudah ada kajian sejak awal di 2017 mengenai kota baru," tuturnya.

Sementara itu, menteri PU Basuki Hadimuljono menuturkan, saat ini pihaknya belum merancang apapun yang berkaitan dengan pemindahan ibu kota.

Sebab, belum bisa dipastikan apakah ibu kota akan benar-benar dipindah atau tidak. ’’Kalau memang oke, diputuskan (tahun ini), 2018 baru saya desain,’’ terangnya di kompleks Istana Keprtesidenan kemarin.

Bila belum ada kepastian, maka pihaknya tidak memiliki dasar untuk merancang ibu kota baru tersebut.

’’Misalnya saja, tanggal 16 (Agustus) ini dipidatokan, kemudian ada masukan-masukan dan diizinkan oleh DPR, baru kami rancang,’’ lanjut mantan Dirjen tata Ruang Kementerian PU itu.

Kementerian PUPR nantinya akan menjadi aktor utama bila pemindahan ibu kota jadi dilaksanakan. Selain membangun berbagai infrastruktur, Kementerian PUPR juga harus merancang tata ruang ibu kota baru tersebut agar bisa bertahan dalam jangka panjang. Mengingat pembangunannya juga multiyears, maka kementerian tersebut juga membuat rencana pembangunan tahunan.

Hingga saat ini, Palangka Raya memang masih menjadi kandidat paling populer untuk dijadikan ibu kota baru Indonesia. Wacana Palangka Raya sudah muncul sejak era Presiden Soekarno.

Sebab, kota tersebut dianggap paling aman, termasuk dari potensi bencana. Meskipun demikian, belakangan muncul wacana membuat kota mandiri di dekat Palangka Raya sebagai pusat pemerintahan baru. (ken/byu)


Pemerintah serius mempersiapkan pemindahan ibu kota negara. Buktinya, Kementerian PPN/Bappenas telah mengajukan tambahan anggaran Rp 7 miliar dalam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News