Angkat Budaya Lokal Lewat Novel

Angkat Budaya Lokal Lewat Novel
Angkat Budaya Lokal Lewat Novel
MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah Makassar kembali menggelar bedah buku yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB), Sabtu (3/12).  Di Gedung Auditorium AL-Amien UNISMUH. Kali ini menghadirkan Nur Alim Djalil sastrawan dan Dewan Redaksi Harian Fajar (JPNN Grup), Gegge Mappangewa sastrawan dan Dewan Pertimbangan FLP SULSEL, dan Muhammad Nursyam ketua FLP Makassar.

Ketiga pembedah dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalamannya selama menjadi seorang sastrawan. Filosofi berbagi sepertinya memang menjadi bagian hidup mereka. Terbukti, Nur Alim Djalil melahirkan buku Balada Sandal Jepit, Misteri dari Pantai Waiara, Gadis Angan-angan, dan masih banyak lagi.

Tentang Buku "Sarifah", menurut Nur Alim Djalil mengungkapkan "novel Sarifah menawarkan pesan-pesan moral yang terjadi secara rill di lingkungan sekitar". Buku yang berisikan tentang wanita yang memilih setia pada pilihan hidupnya mengajarkan kita sebagai manusia untuk tetap mempertahankan hak kita, terangnya.

Namun, menurut Gegge Mappangewa, dalam buku tersebut menceritakan latar yang unik dengan mengangkat kearifan lokal yang berasal dari daerah tibona. Dimana dalam isi buku Sarifah Barra Tobarani, Lahajji, Sallasa, dan Mattorang merupakan figur yang terus mempertahankan tanah dari pihak perkebunan yang didukung pemerintah. Barra Tobarani yang berada di garis depan kemudian memprakarsai terbentuknya sebuah LSM demi membebaskan penduduk dari teror yang datang silih berganti. Tapi usaha itu sepertinya selalu menemui jalan buntu. Begitulah bagian sinopsis buku Sarifah, ungkapnya. Dengan adanya buku seperti ini diharapkan motivasi pembaca untuk bisa berkarya dalam menulis, terangnya.

MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah Makassar kembali menggelar bedah buku yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB), Sabtu (3/12). 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News