Angket Pajak Bukan untuk Ganggu SBY
Jumat, 25 Februari 2011 – 18:48 WIB
Idrus menambahkan, rendahnya penerimaan pajak disebabkan lemahnya kelembagaan di sektor perpajakan yang menyangkut aturan dan pelaku di sektor perpajakan. Pasal 23A UUD 1945 mengamanahkan Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang.
Namun UU Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan sebagai dasar pungutan pajak yang mengikat warga negara, ternyata hanya memuat pokok-pokok aturan saja sehingga memberikan ruang terbuka untuk digunakan sebagai celah negosiasi diantara pihak-pihak yang berkepentingan.
"Sebagai perbandingan, UU perpajakan di negara lain, seperti UU Perpajakan di Amerika Serikat berisi aturan yang sangat detail untuk menutup potensi penyalahgunaan aturan sehingga bentuknya sangat tebal," ungkap Idrus.
Jika akhirnya rapat paripurna menolak hak angket Perpajakan, Idrus menegaskan bahwa Golkar tetap menghormati keputusan tersebut. "Tetapi Golkar akan terus memperjuangkan reformasi perpajakan dalam rangka peningkatan penerimaan negara kesejahteraan rakyat dengan menggunakan mekanisme yang ada di Parlemen," pungkasnya. (fas/ara/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Idrus Marham menyatakan bahwa sikap kritis Fraksi Partai Golkar di DPR
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah
- Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
- Diusung Golkar Maju Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Dardak Pastikan Siap Kerja Keras
- Golkar Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
- Jajaki Bakal Cagub Jakarta, PKB Sambangi Jumhur Hidayat
- Ambil Semangat Api Abadi Mrapen, PDIP Ingin Sukseskan Rakernas dan Pilkada 2024