Anies di Australia

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Anies di Australia
Bakal Capres 2024 Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketika kondisi sudah sangat memburuk barulah pemerintah pusat turun tangan dan hal itu sudah sangat terlambat.

Filosofi Amartya Sen ini dianut oleh Anies Baswedan. Menurutnya, tugas seorang pemimpin adalah memastikan bahwa proses teknokrasi bisa dibuat sinkron dengan proses demokrasi.

Dua hal itu tidak harus menjadi faktor diametral yang tidak bisa dipertemukan. Anies yakin dua-duanya bisa dicapai tanpa harus saling melakukan negasi.

Dari perspektif para penganutnya, proses demokrasi yang kompleks menghambat implementasi kebijakan, dan pada akhirnya mengakibatkan kegagalan untuk memberikan manfaat bagi rakyat.

Sebaliknya, bentuk pemerintahan yang kurang demokratis, dengan kendala politik yang lebih sedikit, dapat memfasilitasi proses pembuatan kebijakan yang lebih cepat dan lebih efektif, sehingga lebih berhasil dalam membawa manfaat bagi rakyat.

Anies menantang anggapan semacam itu. Dia berpendapat bahwa pemerintahan yang demokratis pun bisa mencapai keberhasilan pembangunan.

Dia menjelaskan mengapa ia percaya bahwa demokrasi dapat mewujudkan itu. Manurutnya, berbekal pengalamannya dalam kebijakan publik selama menjabat sebagai gubernur Jakarta, dua hal itu bisa dicapai secara bersamaan.

Selama 5 tahun memimpin Jakarta, Anies menunjukkan bagaimana demokrasi dapat berfungsi secara efektif untuk memberikan kemajuan dan pembangunan bagi rakyat.

Anies di Australia menegaskan pembangunan ekonomi dan demokrasi bisa berjalan seiring tanpa harus ada yang saling mengalahkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News