Anies Setuju 100 Orang Terkaya Harus Dipajaki
jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menjelaskan tentang pernyataan cawapresnya Muhaimin Iskandar yang mengatakan 100 orang terkaya di Indonesia harus dipatok pajak.
Anies mulanya ditanya oleh seorang warga tentang apakah dirinya berani mempajaki 100 terkaya di Indonesia bila terpilih sebagai presiden sesuai klaim Cak Imin.
Hal tersebut ditanyakan dalam agenda Desak Anies, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).
Anies pun berseloroh bahwa dia berani memajaki karena tak punya utang budi.
“Memang berani? Memang ada utang budi apa?” tanya Anies diiringi tepuk tangan warga yang hadir.
Menurut Anies, dia menginginkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan tidak timpang.
“(Kami) hanya bicara 100 terkaya dan 100 terkaya itu lebih dari 100 juta penduduk indonesia. Sebuah gambaran ketimpangan, rumus kita adalah membesarkan yang kecil tanpa mengkecilkan yang besar,” jelasnya.
Ke depannya, kata Anies, dia ingin meningkatkan produktivitas dan perpajakan yang berkeadilan terutama untuk orang dengan penghasilan sangat besar.
Anies Baswedan menjelaskan tentang pernyataan cawapresnya Muhaimin Iskandar yang mengatakan 100 orang terkaya di Indonesia harus ditarik pajak.
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Pakar Hukum Soroti Kasus Arion Indonesia Melawan DJP
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen