Animo Konsumen Tinggi, Suzuki Kebanjiran Pesanan Ignis
Jika animo pasar bisa terjaga hingga akhir 2017, sangat mungkin Ignis akan diproduksi di dalam negeri.
”Animonya memang bagus. Sebab, Ignis memberikan penyegaran bentuk terhadap city car yang sudah ada. Secara segmentasi maupun harga, kami di atas LCGC (low cost green car), tetapi masih di bawah city car,” ujar Fredy.
Capaian tersebut membuat Ignis mampu berkontribusi 20 persen terhadap penjualan UMC.
Kendaraan yang resmi meluncur pada April lalu itu berhasil bertengger di posisi kedua sebagai kendaraan terlaris Suzuki.
Low MPV Suzuki Ertiga masih berada di posisi pertama dengan kontribusi 50–55 persen.
”Ignis telah menggeser posisi pikap yang sekarang turun dengan kontribusi hanya 10–11 persen. Pasar pikap memang anjlok hingga 30 persen di Jatim,” terangnya.
Sebelum munculnya Ignis, penjualan Suzuki di Jatim 900–1.000 unit per bulan.
”Secara fitur dan teknologi memang cukup menarik minat anak muda. Target pasar kami untuk usia 25–35 tahun,” tuturnya.
Animo penggemar otomotif terhadap Suzuki Ignis sangat tinggi.
- Kerja Sama Bareng Wuling Finance, Akulaku Lebarkan Bisnis ke Sektor Otomotif
- Kemendikbudristek Buka Magang di Industri untuk Instruktur Barista dan Otomotif 2024
- Thailand Industrial Business Matching Akan Digelar di Jakarta, Catat Tanggalnya
- Tokopedia Luncurkan Fitur Jasa Pasang Otomotif, Saat Ini Hadir di Wilayah Jabodetabek
- Gandeng PT Trijaya Auto Mandiri, RMA Indonesia Siap Tambah Dealer Ford di Jakarta
- Ketua MPR Bamsoet Matangkan Rencana Bangun Museum Mobil Koleksi BJ Habibie di TMII