Anomali Cuaca, Petani Bawang Merugi
Minggu, 26 September 2010 – 14:43 WIB
BREBES - Para petani bawang merah di Kabupaten Brebes terancam merugi dan mengalami gagal panen, akibat cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Hasil panen bawang merah yang biasanya mencapai rata-rata 15 ton per hektar, kini dilaporkan produktivitasnya hanya bisa mencapai rata-rata 10 ton per hektar. Subagyo pun mengatakan, jumlah kerugian yang dialaminya berkisar Rp 800 juta. Sebab, katanya pula, hasil panenan bawang akhirnya tidak bisa menutupi biaya operasional dan perawatan tanaman. "Untuk sekali musim tanam, modal yang dikeluarkan untuk lahan sekitar tiga hektar mencapai Rp 320 juta. Tapi sekarang hasil penjualan sekitar Rp 75 juta saja. Padahal, mayoritas petani mendapatkan modal itu melalui pinjaman kepada bank," ungkapnya.
"Jika cuacanya normal, bulan September ini sudah musim kemarau. Tetapi kenyataannya masih sering turun hujan deras," kata seorang petani setempat di Desa Siwungkuk, Kecamatan Larangan, Subagyo, Sabtu (25/9) kemarin.
Baca Juga:
Menurutnya, akibat cuaca yang tak menentu itu, hasil panen bawang merah yang biasanya mencapai rata-rata 15 ton per hektar, kini produktivitasnya hanya bisa mencapai rata-rata 10 ton per hektar. Dengan berkurangnya bobot atau tonase hasil panen itu katanya, otomatis sangat merugikan para petani.
Baca Juga:
BREBES - Para petani bawang merah di Kabupaten Brebes terancam merugi dan mengalami gagal panen, akibat cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini.
BERITA TERKAIT
- Calon PPPK 2023 Teken Perjanjian Kerja, Bakal Dievaluasi Tiap Tahun
- Disbudpar Kota Cirebon Terapkan Work From Destination, Ini Tujuannya
- HKN 2024, Pj Gubernur Sulsel Serahkan 2.341 SK PPPK
- Pemkab Kubu Raya Buka Penerimaan 465 PPPK dan 35 CPNS 2024
- Bawa Mobil Kasatnarkoba dalam Keadaan Mabuk, Bripda YI Diamankan Propam Polda Riau
- Edit Suara Hakim MK Soal Hasil Pemilu, Pria di Riau Ditangkap Polisi