Ansor Polisikan Akun Twitter Faizal Assegaf yang Diduga Hina Ketua Umum PBNU

Ansor Polisikan Akun Twitter Faizal Assegaf yang Diduga Hina Ketua Umum PBNU
Bendera GP Ansor. Ilustrasi.

jpnn.com, AMBON - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Maluku memolisikan akun Twitter Faizal Assegaf (@Faizalassegaf) ke Polda Maluku.

Pemilik akun tersebut diduga menebar ujaran kebencian yang dialamatkan kepada Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.

"Mulai 7 November 2022 sampai dengan Jumat, 11 November 2022, LBH Ansor se-Nusantara akan melaporkan akun atas nama @Faizalassegaf secara serentak," kata Ketua LBH Ansor Maluku Al Walid Muhammad saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/11).

Walid menyebut laporan tersebut sebagai reaksi atas unggahan akun @Faizalassegaf yang diduga mengarah pada ujaran kebencian.

Cuitan Twitter akun yang dilaporkan LBH Ansor Maluku diduga dibuat untuk menimbulkan permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan.

Salah-satu contoh cuitan yang diduga mengandung ujaran kebencian yakni "Tp, Staquf gagal merekonstruksi tudingan 'pengungsi' yang dialamatkan pd habaib potongan-potongan sejarah yg disodorkan tdk berbasis data yg dpt dikonfirmasi scr utuh & valid. Hanya kebencian. Tentu, pertunjukan kebodohan tsb akibat dari terjebak pd watak politik destruktif".

Contoh cuitan lainnya yang dinilai LBH Ansor Maluku yang mengandung ujaran kebencian ialah "Wajar bila memicu reaksi kalangan habaib di berbagai daerah. Menyoroti fenomena kebencian pd habaib yg disponsori KETUM PBNU. Ormas yang dulu ngebeng pd pemikiran cemerlang & pengaruh para tokoh habaib, kini dibajak utk membenci habaib. itu hak anda, tapi ada konsekuensinya".

Walid mengatakan cuitan akun Twitter diduga melanggar ketentuan Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

LBH Ansor Maluku memolisikan akun Twitter Faizal Assegaf yang diduga sudah menghina Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News