Antara Gerhana Matahari Total, Dewa Wisnu dan Agama Hindu

Antara Gerhana Matahari Total, Dewa Wisnu dan Agama Hindu
Ilustrasi. FOTO: dailymail

Walaupun pada akhirnya Ra berhasil meloloskan diri, dan matahari kembali bersinar seperti sedia kala. 

Sedangkan Hindu di India meyakini, dua penguasa kegelapan yakni Rahu dan Ketu yang diyakini menelan matahari sehingga terjadinya gerhana.

Catatan tertulis tertua mengenai gerhana ditemukan di lempeng tanah bangsa Babilonia, di Ugarit, Suriah. Sejumlah peneliti menyebut gerhana tersebut terjadi 3 Mei 1375 SM.

Namun T de Jong dan WH van Soldt di Nature, 16 Maret 1989, menunjukkan kejadian itu 5 Maret 1223 SM. Tak hanya akurat, catatan itu juga menyuratkan pengulangan gerhana yang dikenal sebagai siklus Saros. 

Di Indonesia, catatan gerhana muncul belakangan, lebih mengemuka untuk gerhana Bulan, sangat jarang untuk Gerhana Matahari. 

Melalui lembar publikasinya, Asosiasi Ahli Epigrafi Indonesia, 2001, mengungkapkan catatan tertua gerhana Bulan ditemukan di Prasasti Sucen di Temanggung, Jawa Tengah, yakni gerhana 19 Maret 843. (mus)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News