Antara Gerhana Matahari Total, Dewa Wisnu dan Agama Hindu

Antara Gerhana Matahari Total, Dewa Wisnu dan Agama Hindu
Ilustrasi. FOTO: dailymail

jpnn.com - DENPASAR – Menikmati fenomena gerhana matahari total (GMT) yang terjadi Rabu (9/3) pagi hanya bisa dirasakan di Indonesia. Ya, sejumlah wilayah di tanah air dilalui GMT. Uniknya, fenonema langka kali ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu. Bagaimana sih sebenarnya fenomena Gerhana Matahari terjadi  menurut ajaran Hindu?

Dilansir dari sejumlah sumber, terutama dari kekawin Adi Parwa yang dikutip Baliexpressnews.com (JPNN Group), dikisahkan sosok Kala Rau, raksasa yang menyamar menjadi Dewa sewaktu terjadinya pemutaran gunung Mandara Giri untuk memperoleh Tirta Amerta atau air suci keabadian. 

Dewa Wisnu yang mengetahui penyamaran Raksasa Kala Rau, seketika melepaskan panah saktinya. 

Kepala terpenggal dan bagian tubuh Kala Rau jatuh ke bumi, kemudian disimbolilasi menjadi lesung.

Adapun kepalanya tetap melayang di angkasa. Nah yang kemudian dipercaya menjadi penyebab terjadinya gerhana adalah sewaktu raksasa Kala Rau berupaya menelan Dewi Ratih (Dewi Bulan).

Mitos Kala Rau juga muncul di Mesir dan India.

Dalam mitologi Mesir Kuno, ada satu dewa yang paling penting, yaitu Ra (Dewa Matahari), memimpin sebuah perahu yang ditumpangi banyak dewa guna melintasi langit.

Dalam cerita itu, gerhana matahari diyakini saat Apep (Dewa Ular Laut yang jahat) telah berhasil menghentikan Ra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News