Antara Kualifikasi F1 dan Es Krim Vanila

jpnn.com - MESKI menuai hujatan di Australia, para pembuat regulasi Formula 1 bergeming. Walau sempat ada kesepakatan format kualifikasi kembali ke sistem 2015, pada akhirnya format 2016 dipertahankan di Bahrain.
Untuk kualifikasi hari ini (2/4), para pembalap tetap akan keluar dalam tiga sesi. Tetap menggunakan format eliminasi. Tapi, pembalap yang lambat harus langsung keluar dari lintasan setiap 90 detik setelah waktu yang ditentukan.
Di Australia, ini menghasilkan ending yang boring. Tidak ada satu pun mobil keluar pada menit-menit akhir kualifikasi. Di Bahrain, sangat mungkin ending-nya masih akan sama. Namun, tetap ada yang berharap kualifikasi berlangsung lebih menarik.
’’Saya terkejut sistem tidak diubah. Semoga show-nya lebih baik daripada di lomba terakhir. Dan, kalau tidak, semoga kita semua membuat keputusan yang benar dengan kembali (ke sistem tahun lalu),’’ ucap Jenson Button, pembalap McLaren.
Sebastian Vettel (Ferrari) dengan lantang menghujat F1. ’’Anggap saja begini. Kita jualan es krim. Kita jualan vanila, tapi semua yang datang minta cokelat. Pada hari berikutnya, kita seharusnya jualan cokelat, tapi ternyata terus jualan vanila. Biasanya kita mengikuti permintaan klien. Sekarang kita melakukan yang sebaliknya,’’ paparnya seperti dilansir Autosport.
Kita lihat saja babak kualifikasi malam ini (pukul 22.00–23.00 WIB). Apakah ’’es krim vanila’’ itu mampu menyenangkan penggemar, atau ungkapan minta ’’es krim cokelat’’ akan semakin nyaring diteriakkan. (aza)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadwal MotoGP Prancis & 7 Pembalap yang Jadi Sorotan
- Taiwan Excellence Happy Run 2025 Bakal Digelar dengan Maskot Baru Fu Bear
- Sosok Sentral Keberhasilan PSG ke Final Liga Champions, Lawan Sampai Angkat Topi
- PSG vs Arsenal, Luis Enrique: Kami Pantas Mencapai Final
- Lihat! Juara Bertahan Kalah Dramatis di Gim 2 Semifinal NBA Playoffs
- Garnacho Berambisi Bawa MU Raih Gelar Liga Europa