Antara People Power dan Oke Ganti Baru

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Antara People Power dan Oke Ganti Baru
Aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta, pada 24 September 2019 yang berakhir rusuh. Foto : Ricardo/JPNN.com

Sebagian rakyat sudah gerah. Sebagian rakyat sudah ada yang menyerukan people power, lainnya menyerukan pemakzulan oleh DPR, seperti yang digagas oleh Denny Indrayana.

Dari Melbourne, Denny Indrayana menyerukan DPR melakukan impeachment atau pemakzulan terhadap Jokowi. Kata Denny, dosa-dosa politik Jokowi sudah cukup bertumpuk sehingga sudah layak bagi DPR untuk memakzulkannya.

Denny membandingkan pemakzulan Presiden Richard Nixon di Amerika Serikat akibat dosa skandal Watergate dengan dosa Jokowi dalam masuknya Moeldoko ke dalam kisruh sengketa kepengurusan Partai Demokrat.

'Moeldokogate' adalah istilah dari Denny untuk menggambarkan upaya Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden (KSP) menjarah Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Di mata Denny, Jokowi sudah melakukan dosa politik yang layak dimakzulkan.

Indonesia sudah punya pengalaman people power dalam proses kejatuhan Soekarno dan Soeharto. Indonesia juga sudah punya pengalaman memakzulkan Presiden Abdurrahman Wahid.

Dalam politik berlaku sebuah hukum besi atau iron law tentang sekali terjadi peralihan kekuasaan dengan kekerasan maka akan terjadi lagi dan lagi. Hukum besi itu sangat mungkin akan terjadi lagi di Indonesia.(***)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Berita Selanjutnya:
Puan, AHY, dan Mimpi SBY

Dalam politik berlaku 'hukum besi' tentang sekali terjadi peralihan kekuasaan dengan kekerasan, akan terulang lagi. Hukum besi berpotensi terjadi di Indonesia.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News