Antara Peran Swasta, Tata Kelola Gas, dan Semangat Jokowi
“Tidak bisa sebuah aturan dibuat hanya bermodalkan niat baik, tetapi menabrak undang-undang yang ada, dalam hal ini UU No. 22 tahun 2001 yang secara tegas menjamin peran badan usaha swasta dalam kegiatan usaha hilir migas," tegasnya.
Kardaya menambahkan Permen ESDM No. 37/2015 ini juga bisa dianggap berbahaya karena membatasi kontraktor migas untuk menjual gas hak kontraktor ke konsumen yang memberikan harga paling baik.
"Dalam kontrak PSC, kontraktor berhak menjual gas bagian kontraktor ke konsumen yang paling menguntungkan, tidak bisa dibatasi hanya ke BUMN atau BUMD tertentu. Ini bisa menyebabkan lemahnya posisi pemerintah apabila ada pihak yang melakukan uji materi atau menuntut ke Mahkamah Agung," ujarnya. (adk/jpnn)
JAKARTA - Perdebatan soal terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 37 tahun 2015, tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan serta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya