Antibodi Ternyata Dapat Menjinakkan Kondisi Peradangan pada Anak-anak

Antibodi Ternyata Dapat Menjinakkan Kondisi Peradangan pada Anak-anak
Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Laporan anak-anak yang menderita kondisi peradangan terkait virus corona telah menakuti banyak orang tua. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa pengobatan dengan antibodi COVID-19 bisa membantu anak dalam kasus terburuk.

Kondisi peradangan, yang dikenal sebagai Multi-System Inflammatory Syndrome Children (MIS-C), meniru beberapa gejala yang terlihat pada sindrom syok toksik dan kondisi jantung serius yang disebut penyakit Kawasaki.

Gejala-gejala tersebut termasuk demam, lesu, sakit perut parah, diare atau muntah, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.

Dua puluh lima anak-anak menerima antibodi coronavirus dari darah yang disumbangkan, yang dikenal sebagai pengobatan globulin imun, dan 12 dirawat dengan steroid intravena. Tiga anak dirawat dengan reseptor interleukin 1 karena peradangan hebat yang persisten, dan 23 pasien diobati dengan heparin. Tidak ada anak yang meninggal.

Pengobatan dengan antibodi dan steroid bisa mengembalikan fungsi jantung pada sebagian besar anak-anak.

"Sebagian besar pasien pulih dalam beberapa hari setelah menerima globulin imun intravena, dengan tambahan penggunaan terapi steroid. Pengobatan dengan globulin imun tampaknya terkait dengan pemulihan fungsi sistolik ventrikel kiri," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Damien Bonnet, seperti dilansir laman WebMD, Rabu (3/6).

Studi ini dipublikasikan 17 Mei di jurnal Circulation.

Anak-anak dengan sindrom MIS-C ini awalnya mungkin memiliki gejala parah, dengan beberapa anak memerlukan bantuan mekanis, tetapi pengobatan dengan globulin imun dan steroid tampaknya membantu dalam pemulihan yang cepat.

Penelitian baru menunjukkan bahwa pengobatan dengan antibodi COVID-19 bisa membantu anak dalam kasus terburuk seperti peradangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News