Antisipasi Bromo, Polri-TNI Tambah Personel

Antisipasi Bromo, Polri-TNI Tambah Personel
Antisipasi Bromo, Polri-TNI Tambah Personel
PROBOLINGGO -- Letusan Bromo dua hari terakhir membuat Tim Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo meningkatkan kewaspadaan. Mulai kemarin (27/11), tim yang dipimpin Bupati Hasan Aminuddin itu mulai fokus pada kawasan rawan bencana zona dua. "Saya dan Kapolres sebagai tim pelaksana lapangan kini fokus mengantisipasi kawasan rawan bencana II," kata Komandan Kodim (Dandim) 0820/Probolinggo Letkol Inf. Ferry S. kemarin.

Kawasan rawan bencana zona dua itu berada pada radius 6 km dari puncak kawah. Radius tersebut meliputi tiga desa, yakni Ngadisari, Jetak, dan Wonotoro dengan total penduduk 2.882 orang. Tim juga mengimbau dan menginformasikan soal teknis evakuasi kepada masyarakat bila radius 6 km harus disterilkan. "Tanda-tandanya, kalau muntahan kerikil dari kawah mulai jatuh di titik rawan bencana zona dua. Kalau itu terjadi, warga harus dievakuasi. Tetapi, masyarakat harus tetap tenang. Kita masih bisa melihat tahapan erupsinya," terang Dandim.

TNI dan Polri saat ini telah menambah personel untuk mengantisipasi muntahan kerikil dari Bromo. Ada 130 personel TNI tambahan yang disiagakan di kawasan rawan bencana. Dari Polri, terdapat 125 personel tambahan. "Relawan juga mulai datang. Ada Satgas Tagana (tanggap siaga bencana), PMI, dan relawan lainnya," kata Dandi

Kapolres Probolinggo AKBP Zulfikar Tarius menambahkan, pihaknya kini juga mendirikan pos polisi wisata. Itu dilakukan karena sampai kemarin masih banyak turis yang datang ke Bromo. Menurut dia, polisi wisata akan memberikan informasi tentang antisipasi dan teknis evakuasi bila terjadi letusan besar Bromo.

PROBOLINGGO -- Letusan Bromo dua hari terakhir membuat Tim Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo meningkatkan kewaspadaan. Mulai kemarin (27/11),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News