Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Natal dan Tahun Baru

Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Natal dan Tahun Baru
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Langkah strategis yang bisa dilakukan pemerintah yakni memastikan produksi beras November 2018 sampai Desember 2018 sesuai target. Pemerintah perlu memperhatikan daerah-daerah yang akan panen pada bulan tersebut guna memastikan panen berhasil dengan cara pengendalian hama dan mitigasi banjir. “Memastikan stok beras gudang Bulog 1,5 juta ton per bulan,”tegasnya.

Berdasarkan data BPS produksi beras bulan November 1,2 juta ton, Desember 1,22 juta ton. Sementara konsumsi November 2,43 juta ton, Desember 2,51 juta ton. Bulan November dan Desember terdapat defisit 1,23 juta ton dan 1,29 juta ton. “Akhir tahun memang krusial, karena tidak bertepatan dengan masa panen,” tegasnya.

Dari pihak Food Station yang merupakan perusahaan BUMD DKI menyampaikan harga kulakan beras sudah tinggi. Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan dalam seminggu Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) membutuhkan pasokan beras 6 ribu ton. Stok dikatakan aman minimal 30 ribu ton, stok saat ini 51 ribu ton. “Namun harga perolehannya sudah tinggi,” paparnya.

Lebih lanjut dirinya menerangkan, berdasarkan Inpres 5 tahun 2015 mengatur, gabah yang dibeli Bulog dengan harga Rp 3.700 sudah harus direview kembali. Saat ini harga gabah sudah di atas Rp. 5.000. Sangat sulit bagi pelaku usaha menjual Beras Medium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450. “Kita perlukan teman kita Bulog untuk intervensi,” terangnya.

Mengantisipasi lonjakan beras di akhir tahun dilakukan operasi Pasar Beras Medium Food Station dengan Bulog di PIBC dengan harga Rp 8.500 dan Pasar Turunan Rp 9.000 di bawah HET Beras Medium Rp 9. 450. “Operasi pasar sangat diperlukan, sampai dengan Februari atau Maret 2019,” terangnya.

Menurutnya, peningkatan kebutuhan beras akhir tahun tidak akan signifikan. Yang diperlukan adalah menjaga availibility stock dan range harga sehingga harga yang terbentuk masih dapat diterima di masyarakat. Kondisi cuaca saat ini bagus untuk tanam, sekitar 110 hari akan panen.

Kebutuhan setelah panen adalah pengering sehingga gabah yang dipanen dapat dikeringkan dan dapat disimpan sampai dengan panen berikutnya. “Mengingat jika panen dalam keadaan basah biasanya harga akan jatuh,” imbuhnya.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menyampaikan, untuk menjaga kestabilan harga beras, pemerintah harus melepas stok berasnya untuk menekan harga. “Supaya beras medium di bawah HET,” terangnya.

Pemerintah perlu melakukan atisipasi kenaikan harga beras jelang Natal dan Tahun Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News