Apa Hebatnya sih Mas AHY?

Apa Hebatnya sih Mas AHY?
Agus Harimurti Yudhoyono (kanan). Foto: Instagram

"Mereka (SBY-AHY) akan buat ini mengayun-ngayun. Jadi jangan berhadap dengan Jokowi karena itu kurang strategis. Sebab yang diincar AHY adalah pemilihnya Pak Jokowi," kata Ray.

Dia berpendapat, pendukung Jokowi yang kecewa dengan dirinya, tentu tidak akan mau mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang pernah menjadi rival politik Jokowi. Kehadiran AHY akan menjadi alternatif bagi pendukung Jokowi untuk mengalihkan suara. "Di situlah ditampung oleh AHY. Itu dirawat terus sampai 2024," sebut Ray.

Gerakan politik yang ideal bagi AHY, kata Ray, adalah memasang dua kaki. Dia bisa masuk ke kubu Jokowi, juga bisa masuk ke kubu Prabowo. Ini akan menjadi keuntungan bagi AHY di pilpres 2024.

"Lebih bagus mengayun-ngayun saja dulu. Kanan masuk, kiri masuk. Dia bisa pakai kekuatan kiri untuk nekan kanan. Pakai kekuatan kanan untuk nekan kiri," tutur Ray.

Ceritanya akan berbeda apabila AHY ngotot maju di Pilpres 2019 dan bukan dipasangkan dengan Jokowi. AHY akan berhadap-hadapan dengan Jokowi dan tidak mendapat keuntungan di Pilpres 2024.

"Daripada AHY ini berhadap-hadapan dengan Jokowi di Pilpres 2019, itu hanya akan mempersempit market dia. Dan belum tentu juga di tahun berikutnya pemilih Pak Jokowi yang berpotensi ke dia, ini beralih ke dia. karena ada semacam luka politik yang terbangun," papar Ray.

Berbeda dengan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin. Menurut dia, bila koalisi itu benar-benar terealisasi, maka duet antara Jokowi-AHY semakin menguat pada Pilpres 2019.

"Komposisi yang bagus. Karena Pak Jokowi representasi dari sipil dan dari generasi senior. Dan AHY representasi dari generasi milenial dan dari militer," kata Ujang.

Pengamat menilai AHY sengaja mengayun dan mengincar basis suara Jokowi untuk Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News