Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka?

Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka?
Wadeye community, Northern Territory (ABC News: James Dunlevie)

Membuka lebih susah daripada menutup. Itulah yang terjadi dengan kemungkinan pembukaan kembali sekolah di Australia saat kasus positif corona di negara ini semakin menurun.

Kebijakan yang ada yang datang dari pemerintah Federal Australia, namun tidak sama di tiap negara bagian sehingga menimbulkan kebingungan dan kontroversi.

Sebagai negara federal, pemerintah pusat di Canberra menerapkan kebijakan secara nasional, namum dalam penerapannya masing-masing negara bagian bisa mengambil keputusan sendiri.

Sejak Australia menerapkan pembatasan pergerakan orang, sekolah-sekolah di Australia diliburkan karena bersamaan dengan liburan Paskah yang berlangsung selama dua minggu.

Masing-masing negara bagian juga memiliki jadwal liburan Paskah yang berbeda dan sejak itu mereka mengeluarkan keputusan yang berbeda kapan dan bagaimana sekolah akan menyelenggarakan kegiatan belajar.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sudah berulang kali mengatakan kegiatan belajar dimana murid-murid berada secara fisik di sekolah adalah kegiatan yang aman dilakukan, karena tingkat penyebaran virus corona di kalangan anak-anak sangat rendah.

Saat ini murid sekolah di Australia belajar pada Kwartal Kedua yang berlangsung dari 13 April sampai sekitar 3 Juli 2020.

Lantas bagaimana rekasi dari sekolah, termasuk guru-guru asal Indonesia di Australia mengenai kebijakan tiap negara yang berbeda?

Membuka lebih susah daripada menutup. Itulah yang terjadi dengan kemungkinan pembukaan kembali sekolah di Australia saat kasus positif corona di negara ini semakin menurun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News