Apakah Benar Pendatang Telah Mencuri Pekerjaan Warga Australia?

Seperti dikatakan oleh profesor bidang ekonomi dari Australian National University (ANU), Robert Breunig, yang telah membuat pemodelan dampak skema 'skilled migration' dalam lapangan kerja dan upah.
Menurut analisa Profesor Robert, dengan bertambahnya jumlah pekerja akibat migrasi, secara otomatis upah seharusnya menjadi lebih murah.
Namun, di saat yang bersamaan, penambahan jumlah pekerja cenderung meningkatkan tingkat produktivitas, yang sebaliknya, menaikkan jumlah upah.
Profesor Robert mengatakan dua dampak yang saling menyeimbangkan ini, di banyak kesempatan, telah menetralkan satu sama lain.
"Kami menemukan angka nol besar," kata Profesor Robert kepada tim Cek Fakta ABC.
Kesimpulan yang bisa diambil saat ini
Analisa ABC Fact Check ini tetap tidak bisa menjawab pertanyaan Senator Kristina, yaitu 'apakah 'low skilled migrant' atau migran kurang keterampilan, seperti siswa atau pemegang Work & Holiday Visa (WHV), telah mengambil jatah pekerjaan dan memotong upah.
Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah kenyataan berdasarkan penelitian John Daley dari Grattan Institute, "Australia sedang menjalankan sistem migrasi bagi migran dengan keterampilan sedikit".
"Orang-orang dari sistem ini membangun proporsi tenaga kerja muda," kata Dr John.
Artikel ini diproduksi oleh ABC IndonesiaJumlah pekerja migran yang besar menjadi salah satu penopang perekonomian Australia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Macron Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Kebencian dan Rasisme di Prancis
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas