Apakah Kepiting dan Ikan Merasakan Sakit? Perlukah Kita Lebih Manusiawi Saat Memasaknya?

Apakah Kepiting dan Ikan Merasakan Sakit? Perlukah Kita Lebih Manusiawi Saat Memasaknya?
Kimia otak hewan krustasea seperti kepiting telah diketahui mengalami perubahan akibat 'stres' dan obat penenang dapat mempengaruhi perilaku mereka. (ABC Science: Nick Kilvert)

"Namun yang menakjubkan, beberapa obat penenang juga bekerja pada cephalopoda," tambahnya.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa gurita yang diberi pil ekstasi berperilaku ramah, terlihat dari jumlah sentuhan dan interaksinya satu sama lain.

Meskipun nosiseptor belum ditemukan pada krustasea (kepiting, udang, udang karang, dan sejenisnya), namun ada petunjuk lain terjadinya perubahan perilaku terkait dengan pengalaman negatif.

Di laboratorium, krustasea menghindari objek yang memberikan kejutan listrik. Udang karang yang disetrum ternyata memiliki konsentrasi serotonin pada otak dan glukosa darah yang lebih tinggi.

Obat penenang juga ditemukan bekerja mengurangi "ketakutan" pada lobster dalam sebuah studi tahun 2014.

"Ketika kita berbicara tentang kesanggupan merasa, kita berbicara tentang kapasitas," kata Profesor Brown.

"Tampaknya kapasitas itu muncul dari sistem saraf yang kompleks," katanya.

Tapi menurut Profesor Key, eksperimen serupa telah dilakukan pada invertebrata seperti ikan, di mana bagian otak dan sistem saraf dikeluarkan tanpa mengubah "respons otonom" terhadap rangsangan.

Parlemen Inggris sedang memperdebatkannya sekarang ini, lewat rancangan undang-undang (RUU) untuk membentuk Komite Perasaan Binatang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News