Apakah Kepiting dan Ikan Merasakan Sakit? Perlukah Kita Lebih Manusiawi Saat Memasaknya?

Apakah Kepiting dan Ikan Merasakan Sakit? Perlukah Kita Lebih Manusiawi Saat Memasaknya?
Kimia otak hewan krustasea seperti kepiting telah diketahui mengalami perubahan akibat 'stres' dan obat penenang dapat mempengaruhi perilaku mereka. (ABC Science: Nick Kilvert)

Dalam salah satu lirik lagu Nirvana berjudul 'Something in the Way', Kurt Cobain menawarkan ungkapan klise, "Tidak apa-apa makan ikan, karena mereka tak punya perasaan".

Mungkin hanya metafora tapi apakah pernyataan ini benar? Jika tidak, mengapa pendapat ini dipercayai oleh orang banyak?

Simpati manusia pada anjing dan kucing serta sebagian besar mamalia, tampaknya tidak berlaku untuk hewan laut.

Tapi bisakah anggapan ini berubah dan hewan laut dilindungi secara hukum?

Parlemen Inggris sedang memperdebatkannya sekarang ini, lewat rancangan undang-undang (RUU) untuk membentuk "Komite Perasaan Binatang", guna meningkatkan perlindungan terhadap kesejahteraan ikan dan invertebrata.

"Saya merasa ngeri dengan perlakuan terhadap hewan seperti lobster, kepiting, dan cumi-cumi. Caranya disimpan dan caranya dibunuh," ujar Baroness Fokes, anggota DPR Inggris dari partai konservatif dalam perdebatan RUU.

"Sudah cukup bukti untuk menunjukkan bahwa hewan non-vertebrata harus dilindungi undang-undang," katanya.

Di Australia, UU Kesejahteraan Hewan berbeda-beda di setiap negara bagian.

Parlemen Inggris sedang memperdebatkannya sekarang ini, lewat rancangan undang-undang (RUU) untuk membentuk Komite Perasaan Binatang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News