APBN Direvisi, Golkar Pertahankan Subsidi
Sabtu, 17 April 2010 – 05:11 WIB

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Ade Komarudin. Foto : Dokumen Pribadi.
JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 tengah dibahas bersama oleh pemerintah dan DPR. Beberapa asumsi ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga acuan dan nilai tukar rupiah sudah disepakati. Karenanya politisi muda Golkar itu menegaskan, Fraksi Golkar tak setuju dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan TDL. Saat ditanya bukankah UU Nomor 47 Tahun 2009 tentang APBN 2010 sudah mengamanatkan kenaikan TDL, Ade serta merta menegaskan bahwa ketentuan itu bisa direvisi.
Namun khusus subsidi terutama untuk harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL), sepertinya akan menjadi perdebatan di DPR. Meski APBN 2010 sudah memberi celah kenaikan BBM dan TDL, namun Fraksi Partai Golkar di DPR akan mempertahankan agar harga BBM dan TDL tidak dinaikkan.
Baca Juga:
Sekretaris Fraksi Partai Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR, Ade Komarudin, menyatakan bahwa sebaiknya pemerintah tidak mengurangi jumlah subsidi sehingga TDL dan harga BBM pada 2010 ini dinaikkan. "Tidak masalah kalau pemberian subsidi mengakibatkan utang bertambah dan defisit anggaran, asalkan semua itu demi memenuhi kepentingan yang dirasakan langsung oleh masyarakat," ujar Ade di ruang kerja Fraksi Golkar DPR, Jumat (16/4).
Baca Juga:
JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 tengah dibahas bersama oleh pemerintah dan DPR. Beberapa asumsi ekonomi
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton
- Resmikan Rumah Ekspor Garut, Bank Mandiri Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional