Transaksi Migas USD 763 juta

Transaksi Migas USD 763 juta
Transaksi Migas USD 763 juta
JAKARTA – Jumlah transaksi pembayaran kontrak-kontrak pengadan barang dan jasa antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan para penyedia barang dan jasa melalui bank badan usaha milik negara (BUMN) terus mengalami peningkatan. Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Hardiono mengatakan, sejak April 2009 hingga saat ini, tercatat sebesar USD 4,69 miliar atau sekitar Rp 45 triliun. Sedangkan, hingga kuartal pertama 2010 sebesar USD 763 juta dari total belanja yang mencapai USD 2,6 miliar. Transaksi pembayaran dilakukan melalui bank BUMN seperti Bank Mandiri, BNI dan BRI.

Hardiono mengakui, angka transaksi itu masih di bawah target. “Nilai transaksi pengadaan barang dan jasa migas melalui bank BUMN seharusnya 70 persen dari total nilai kegiatan pengadaan,” kata Hardiono dalam acara workshop financial breakthrough untuk Pembiayaan kepada Penyedia Barang dan Jasa Dalam Negeri pada Kegiatan Usaha Hulu Migas di Jakarta.

Di samping itu, sektor hulu Migas juga menempatkan dana abandonment dan site reastoration sebesar USD 141,45 juta di ketiga bank itu. Dana abandoment dan site arestoration adalah sejumlah dana yang harus dicadangkan KKKS untuk membongkar fasilitas operasi perminyakan pada saat akan meninggalkan area wilayah kerja yang akan ditutup.

Hardiono berharap, dana-dana di ketiga bank BUMN itu dapat segera dikucurkan untuk mendorong pengusaha dalam negeri yang bergerak di sektor hulu Migas tanpa mengalami proses berbelit-belit. “Harus ada upaya terobosan untuk percepatan proses dan kemudahan persyaratan,” ujarnya.

 

JAKARTA – Jumlah transaksi pembayaran kontrak-kontrak pengadan barang dan jasa antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan para penyedia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News