Apindo & Asosiasi Inventor Indonesia Berkolaborasi Dalam Hilirisasi Hasil Riset

Apindo & Asosiasi Inventor Indonesia Berkolaborasi Dalam Hilirisasi Hasil Riset
Sosialisasi invensi layak komersialisasi dari GRS BPDPKS' yang digelar hybrid, Selasa (16/5). Foto Mesya/JPNN.com

Sejak program GRS diluncurkan pada 2015 hingga 2023, ada lebih dari 200 hasil riset yang siap dihilirisasi. Dari jumlah itu, riset yang memiliki paten ada 50 judul, sambung Zaid.

Terkait bidang penelitian, Zaid Burhan menyebutkan antara lain bioenergi ada 50 judul riset, budidaya sawit dan turunannya 34 judul, pangan dan kesehatan 25 judul, dan lingkungan 74 judul.

"Hasil riset GRS ini bisa dimanfaatkan industri untuk komersialisasi. Tahun lalu, ada 7 judul riset GRS yang sudah kontrak dengan industri untuk hilirisasi," ujar Zaid.

Dia menegaskan BPDPKS adalah lembaga milik negara di bawah kewenangan Kementerian Keuangan.

Ajakan Ketua Umum Apindo untuk berkolaborasi pun disambut hangat Ketua Umum AII Prof. Didiek Hadjar Goenadi. Anggota AII adalah pemilik invensi, sehingga hal itu memenuhi syarat bagi industri untuk mendapat tax deduction jika ikut mengembangkan riset di tanah air.

"Tahun ini, ada 17 judul riset dalam program GRS yang dinilai layak oleh komite riset AII untuk  dikomersialisasikan. Semoga invensi itu menarik perhatian industri untuk dikembangkan lebih lanjut," ujar Prof Didiek.

Prof Didiek mengungkapkan kendala para inventor dalam proses komersialisasi produk adalah berhenti di TRL 7. Sementara, industri atau investor maunya kerja sama jika hasil penelitian sudah TRL 8-9.

"Karena itu, AII membantu para inventor agar tidak terjadi lagi 'syndrome of the death valley' atau lembah kematian. Hasil invensi itu akan kami tawarkan ke industri," ujarnya.

Apindo & Asosiasi Inventor Indonesia berkolaborasi dalam hilirisasi hasil risetdari GRS BPDPKS' 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News